Lala masih terus saja
tidur di kamarnya meskipun jam sudah menunjukan angka 08.00 pagi. Memang sih
ini hari Minggu, tapi khan gak harus bangun juga jadi siang. Eh, ternyata
akhirnya Lala baru bangun jam 10.00, wah sudah siang sekali ya. Tapi Lala cuek
saja. Ah, hari libur ini pikirnya. Lala terus mandi menyegarkan diri. Selesai
mandi Lala cari cari sarapan di meja makan. Lho ini kok sudah tinggal sedikit
roti isi dagingnya? Padahal ini kesukaan Lala dan kalau makan ini tidak cukup
cuma satu potong. “ Ya, mama..kok sudah tinggal satu rotinya?”, protes Lala
pada mamanya. “ Yah tadi ada banyak, tapi sudah dimakan papa, mama sama kakak.
Kamu siang sih bangunnya jadi gak kebagian banyak, salah sendiri “, jelas
mamanya. Lala cuma diam saja, dia memang merasa salah. Selesai makan Lala
segera keluar ketemu teman temannya di lapangan komplek rumahnya. Di lapangan
teman temannya sedang asyik berbincang bincang. “ Eh, Ayu tadi kamu harusnya
senyum waktu diwawancara sama mas TV itu “, kata Ratna. “ Iya tuh Ayu, mukanya
tegang terus . Pasti di TV nya jelek kelihatannya”, tambah Yono. “ Tapi aku
khan senyum, pasti keren di TV nya “, timpal Wayan. “ Yah sih, habis aku
gemetar diwawancara sama artis terkenal seperti Adam, ganteng ya dia “, bela
Ayu. “ Hu..dasar nih…”, ramai ramai semuanya menyoraki Ayu. Lala jadi bingung
sendiri, ada apa ya ? kok semuanya kelihatan senang . Setelah bertanya pada
temannya rupanya tadi pagi jam 07.00 mendadak lapangan ini kedatangan Adam,
artis remaja yang sedang terkenal untuk wawancara acara olah raga di stasiun TV
. Wah..padahal Adam khan artis idola saya? Wah..rugi sekali saya ya..kapan lagi
ada kesempatan ketemu Adam…pikir Lala. Karena mendadak jadi kesal hati, Lala
jadi tidak ingin bermain dengan teman temannya. Dia segera pulang lagi ke
rumah. Ah, mau ajak papa aja jalan jalan ke Mall, biar gak bosen di rumah.
“Mama..papa dimana ya..ke
Mall yuk ah, malas nih di rumah terus”, rajuk Lala ke mamanya. “ Wah, mama
sudah bangunin kamu tadi, tapi kamu gak mau bangun. Jadi papa tadi berangkat
sama kakak ke Mall. Ikut acara sepeda santai kumpul di sana. Kalau telat
nanti bisa bisa ditinggal lombanya “, kata mama sambil masak di dapur.
Hah..sepeda santai ? Wah..itu khan hobby Lala..bahkan dulu papa dan kakak jadi
ikut- ikutan beli sepeda karena ikut temenin Lala naik sepeda sore sore. Jadi
sekarang saya ketinggalan acara lagi? Duh…kesal betul rasanya hati Lala. Dia
sangat menyesal kenapa bangun terlambat. Sudah dapat roti daging cuma sepotong,
gak ketemu Adam sang artis terkenal, sekarang ketinggalan sepeda santai di
Mall. Rasanya hari Minggu ini jadi tidak berkesan buat Lala. Dengan langkah
gontai Lala masuk kamar lagi. Sambil berbaring dia terus berpikir menyesali
diri. Padahal cuma terlambat bangun pagi, tapi ruginya bisa sampai bikin kesal
hati begini ya, semangat juga jadi terlanjur hilang. Mama rupanya memperhatikan
Lala, menghampiri Lala lalu duduk di ranjang. Sambil mengelus rambut Lala, mama
berkata, “ Lagi sedih ya, makanya kalau bangun tidur harus pagi pagi. Semua
orang mulai kegiatan pagi hari, kalau kamu tidak ikut bangun pagi kamu jadi
ketinggalan banyak hal hal menarik yang seharusnya bisa kamu dapat hari ini.
Jadi rugi sendiri khan “. “ Bangun siang juga buat kamu jadi malas karena waktu
siang sore yang tersisa tinggal sedikit, jadi susah mau buat rencana olah raga,
main sama teman atau lainnya’. Mama memang betul, hari hari besok saya harus
selalu bangun pagi, supaya bisa memulai hari dengan penuh semangat, janji Lala
kemudian..