Minggu, 09 Januari 2011

KAMU SUDAH BERSYUKUR BELUM?

“Pah…minta uang dong buat beli CD Yovie & the Nuno baru, ntar kehabisan nih”, rajuk Dewi ke Papanya tadi di sebelum keluar mobil pas diantar sekolah. Papa cuma geleng geleng saja sambil tersenyum, mau gak mau keluar lagi beberapa lembar uang sepuluh ribuan dari dompet Papa. Enak ya, dapet uangnya gampang, tinggal minta pasti dikasih. Anak kesayangan, siapa dulu.. Masa sih, kalau gitu harusnya Dewi sebagai anak juga sayang sama Papanya. Jangan sering sering minta uang untuk hal yang belum penting sekali. Khan cari uang susah, mintanya memang gampang.  
Ah, Dewi khan masih sekolah, belum bisa dan belum wajib cari uang sendiri. Memang betul, tapi ‘belajar’ menghargai uang khan gak salah dimulai sejak dari usia sekolah. Coba lihat, berapa banyak anak jalanan yang jauh lebih muda dari Dewi terpaksa harus ngamen dan minta minta di jalanan karena bapak ibunya tidak punya uang. Atau abang baso atau abang tukang koran yang seumur dengan Dewi juga tapi tidak bisa sekolah terpaksa harus berdagang karena tidak ada biaya untuk sekolah.  Rasanya mereka tidak seberuntung Dewi, tapi jangan salah loh, jiwa berjuang mereka pasti lebih kuat dibanding Dewi. Mereka berjuang untuk bertahan hidup di kota Metropolitan. Dewi juga sebetulnya sedang berjuang untuk membangun hidupnya, hanya mungkin Dewi dan teman teman sekolahnya baru mulai akan merasakan berjuang dalam hidupnya selepas sekolah atau universitas nantinya. Tentunya dengan permulaan yang harus lebih baik daripada teman teman yang tidak sempat bersekolah karena Dewi jauh lebih berpendidikan dan lebih mampu keadaannya.  Hal yang harus disyukuri dan diperjuangkan.  
Apalagi selama ini orang tua Dewi bekerja keras dari pagi sampai malam baru pulang untuk membiayai keluarga, salah satunya untuk biaya sekolah Dewi juga koleksi CD nya. Mungkin Dewi tidak tahu bagaimana Papa di kantor banyak masalah dengan boss atau dengan rekan kerja, sudah gitu masih kena macet di jalan, tapi setiap pulang kerja Papa selalu tersenyum pada Dewi. Papa gak mau Dewi melihat Papanya susah dengan masalah di kantor.  Buat Papa, melihat Dewi senang dan sekolahnya lancar dengan nilai nilai bagus saja sudah merupakan ‘hadiah besar ‘  dan bisa mengobati semua rasa lelahnya setelah seharian bekerja keras di kantor.  

Papa baru saja pulang kantor, sebelum masuk kamar, Dewi sempat dicium keningnya oleh Papa lalu mengusap usap rambutnya dengan rasa sayang. Malam ini hampir jam 22.00, Dewi bersujud dulu sebelum tidur Dia sedang berdo’a, “ Tuhan, terimakasih atas segala nikmat pemberian Mu dalam hidupku. Sayangilah Papa dan Mamaku, berikan selalu kesehatan kepada mereka agar Dewi sempat membalas segala perhatian dan kasih sayang mereka kepada Dewi selama ini. Amin”. Rupanya tadi Papa masih sempat membuka pintu kamar Dewi tadi lupa mau kasih CD Andra & The Backbone baru tapi urung karena Dewi sedang berdo’a. Papa mendengar do’a Dewi tadi.  “Dewi, semoga Tuhan mengantarkan kamu jadi anak yang dapat membanggakan orang tua. Amin”, doa Papa penuh syukur.